Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2010

menjadi manusia yang seutuhnya manusia

1. kita bisa melakukan hal-hal luar biasa dalam keadaan tidak sadar. must be ready of what unexpected such this (harus selalu siap untuk segala sesuatu yang tidak sesuai keingingan...) 2. memang hidup seperti ini kita harus merasa menang dalam kondisi kalah sekalipun. 3. cinta itu indah disaat pertama, tapi yang paling indah adalah ketika cinta lolos dari hempasan gejolak. 4. pada suatu ketika. uang,kekecewaan, bahagia, kemasyhuran,cita2 sudah tak ada artinya. 5. mulailah mengagumi tempat2 yang alami, karena kedamian sejati ada disana. 6. waktu seolah terhenti saat kehidupan terbentur kata "kenapa?". 7. ternyata suasana yang runyampun bisa terasa indah. 8. seperti roda. kita merasa stagnan pada satu titik, padahal kita sedang berputar terlalu kencang.

chapter I

Chapter I : Aku dan ibuku sedang duduk di bawah pohon rambutan depan rumah. Karena kami tidak punya teras untuk sekedar bersantai di siang yang terik. Ibarat tak ada rotan akar pun jadi. Tiba-tiba aku jadi ingin bertanya tentang masa kecilku dulu. Tentang sejarah sedih dan beberapa kenangan membahagiakan yang pernah ku dengar pula dari segelumit obrolan ringan dengan ayahku sebelumnya. Ibuku pun dengan lancar mulai bercerita dengan logat jawanya. Kurang lebih beginilah cerita itu : 1987 di sebuah desa yang lumayan terpencil di pulau jawa saat dimana pertama kali aku membuka mata. Kakakku masih berusia empat tahun kala itu. Di sebuah senja tanpa ada ayah di rumah. Ayah sedang merantau ke Jakarta sejak satu setengah bulan yang lalu. Sepertinya memang sudah saatnya aku di lahirkan. Di dalam rumah berdindingkan anyaman bambu itu hanya ada ibu, kakak dan bibiku. Saat ibu sudah mulai merasakan detik-detik kelahiranku, bibiku mulai panik dan menyuruh kakakku yang masih kecil untuk segera mema

terhenti di sebuah dermaga

rencana ; selalu ada rencana di setiap kejadian. begitu juga otakku yang terjejali seribu rencana untuk selalu lari dan berlari mengejar jiwa-jiwa yang berlalu silih berganti. hari ini tentu tak sebahagia dulu atau bahkan tak sesedih kala itu.bukan, bukan rencana bodoh yang sedang aku pikirkan tetapi hasil dari buah karya tuhan berupa keinginan. untuk selalu ingin dan ingin meladeni naluri yang takkan pernah mati. intuisi yang selalu hinggap pada sebuah jiwa-jiwa kesepian. surga ; tuhan, mungkin aku akan telat merasakan surgamu kelak. tapi tidak untuk sekarang ini. betapa saya merasakan Kau sungguh sedang menyediakannya untukku. surga itu sudah dapat aku rasakan disini. sebelum kemudian aku membayangkan surga yang sesungguhnya. surga yang kau sediakan bagi orang-orang yang setia mengimaniMu sampai akhir dunia. semoga saja adalah aku termasuk didalamnya dengan segala keterbatasanku sebagai manusia. aku mencari ; sesuatu yang tak lazim dan tersembunyi di balik semak belukar, hiruk pik