Skip to main content

Posts

Showing posts from January, 2010

Indonesia, semoga aku bangga padamu

saat aku dilahirkan, aku sudah berwujud indonesia entah dari mana datangnya kabar baik itu tiba-tiba aku sudah dihadapakan oleh sebuah rezim yang memaksa ayahku bekerja sebagai buruh pelabuhan dan ibuku mengais batu di sebuah sungai pinggir desa pasang surut i'tikad baik penguasa rezim orde baru 1992, penyebrangan pertama kami atas instruksi pemerintah hijrah untuk mengubah nasib keluargaku kala itu 1996, mendapat sertifikat tanah dengan tanda tangan presiden tak lama rezim itu runtuh meninggalkan kenangan ditandai sebuah tragedi yang takkan terlupakan sepanjang zaman aku pun tersenyum kecil bangga entah kepada siapa kemudian "reformasi" kata mereka aku pikir tak bedanya, hanya istilah saja yang berkumandang ayah dan ibuku tetap menjadi buruh pembasmi hama di sebuah pabrik berlambangkan maya kapitalisme satu per satu penguasa pahlawan bertopeng bermunculan silih berganti seolah tak ada habisnya meraung seperti singa lapar akan kekuasaan tahta tanpa hati, dipuja tanpa nura

TUHAN, aku sedang menangis

Tuhan aku menangis malam ini aku terlalu terbelenggu pemikiran aku selalu melihat ketidakadilan aku merasakan kepenatan aku yang sering lapar dari hari ke hari semua itu membuatku lupa Tuhan aku tak kuasa menahan tangis saat aku sadari aku sedang berada dalam jurang nalar logika yang sering aku paksakan demi mengokohkan anggapanku demi emosi yang aku elu-elukan Tuhan, ak sedang bingung aku menulis beberapa gagasan linglung Tuhan aku ingin meninggalkan kehidupan itu menulis disaat malam-malam arak dimabuk wanita tersendak menulis disaat imanku lemah menulis hal tak ubahnya sampah tapi tak pernah terlihat benar aku terbelenggu nalar Tuhan, maafkan aku aku sedang menangisi diriku untuk mengakui kebesaran Mu untuk sekali lagi mengindahkan Mu sekali lagi nafas ini menyebut nama Mu aku ingin kemudian tersenyum setelah sujudku diatas sajadah cinta Mu

JENY DAN JONO ; cerita cinta hamster ingusan

jono mengenal jeny saat duduk di bangku SD. waktu itu jeny sedang maen petak umpet bersama hamster-hamster kecil yang lain. jono memang tampan, sekali goda saja jeny tak kuasa menahan cinta. dan akhirnya mereka pun berpacaran. jono menyatakan cintanya lewat SMS dari ponsel yang di belikan ibunya seminggu yang lalu. kisah cinta mereka berlanjut sampai kedua hamster ingusan itu duduk di bangku SMP. mereka melakukan ciuman pertamanya di bangku kelas satu. lalu disaat mereka mereka naik kelas dua jono meminta ML tepat di saat pulang dari mengambil rapot kenaikan kelas. ditempat yang sunyi, semak belukar, di bawah pohon kelapa jenny menangisi keperawanannya. tapi itu hanya sesaat, yang kedua dan seterusnya mereka malukannya dengan riang gembira seperti dalam film-film bokep yang mereka tonton di layar ponsel mereka. kelas tiga SMP jono mulai bosan dengan tubuh jeny yang biasa-biasa saja. jono mulai melirik hamster-haster yang lain yang lebih cantik. jeny cemburu buta dan ingin memutuskan hu

JANGAN PAKSA AKU

sayang, jangan paksa aku.. menjadi pembohong karena jarang shalat aku bukan orang suci seperti nabi sayang, jangan paksa aku.. untuk beribadah karenamu aku kan menjadi orang yang sangat merugi sayang, beri aku ruang untuk hidup tanpa kebohongan untuk shalat tanpa takut kehilangan cintamu untuk mengimbangi akhlakmu dengan caraku sayang, aku tau kamu rajin mengaji dan aku rajin mabuk aku tau kamu rajin pergi ke masjid dan aku rajin pergi ke dugem tapi aku masih menyimpan pengharapan sayang, kamu jangan marah jika aku tidak punya alasan untuk tidak shalat aku hanya sedang malas bukankah naik turun itu wajar. sayang, jika kamu marah lagi putuskan saja cintaku menikahlah dengan anak pak kyai atau lelaki dewasa jebolan pesantren. aku memilih menjadi orang beriman tanpa cintamu saja.

KITA (aku, kamu dan kasurku)

By : Agung dwiyono Sebuah malam yang tak terduga Engkau datang berawal dari obrolan maya Ak tak tau maksudku Apa lagi maksudmu Saat itu Nyanyian demi nyanyian bersenandung Beriring tawa yang menggelegar Sesekali terselingi obrolan-obrolan Tentang tempat-tempat yang indah Secangkir kopi hangat dan sebongkah suara sumbang Lalu Mereka meninggalkan kita sendiri Hanya kita berdua disaksikan sebuah kasur Aku menunjukan padamu cerita tentang kasur Mengapa harus kasur? Ini kisah tentang “obrolan kasur dengan pemiliknya” Cinta tertidur diatas kasur usang Kasur yang sangat aku cintai Sulit menemukan cinta diatas kasur Sungguh obrolan yang tidak biasa Lalu Kasur bersahabat dengan kotrasepsi Kontrasepsi yang salah pakai Aku mencoba menjelaskannya Aku mengerti Arti tatapanmu yang terheran-heran Karena kau bukan lagi gadis kecil dengan seuntai benang Dan aku bukan lagi lelaki perjaka dengan banyak pahala Sumpah.. Aku bodoh Karena aku

BERHALA SURGA

By : Agung Dwiyono Membuka wacana, mengais harapan, mencemooh tabir, dinding-dinding buta kesepahaman. Coba kita kuliti otak kita dan apa yang akan kita temukan di dalamnya. Sehingga leluasa pola pikir berlarian tak tentu arah. Semua yang sistematis, semua yang merasa terkendali sesungguhnya hanya sebatas sugesti untuk mematangkan bibir-bibir busuk penuh peluh dusta. Mencapai puncak kenikmatan dosa, prahara pembohong tertawa di atas luka hati seribu manusia. “apa yang seharusnya terjadi pada titik tertinggi kebingungan manusia?”. Dia adalah emosi yang menyihir, mengendalikan, membunuh nada-nada indah perjalanan sang waktu. Bergelut melawan sapaan damai dalam hati. Riuh retak suasana bising memecah lamunan indah angan-angan berhala surga. Menerawang sang dalil akan kebenaran celoteh setan penggoda yang bertugas menggelitik khusyu’ keheningan sembahyang. (sembah menyembah, yang maha yang). Apa yang di sembah dan apa yang maha yang? Terlalukah kita sibuk dengan tata karma, geraka

selingkuh itu setia

Selingkuh itu setia By : Agung Dwiyono Siang ini memang sangat terik. Matahari sepertinya sedang marah oleh tingkah laku manusia. Tapi tak ada satupun keadaan yang biasa menahan laju birtahi dua anak manusia yang sedang dimabuk indahnya surga dunia. disebuah kamar rumah kontrakan berukuran sempit, dosa itu mengalir begitu saja. Seperti air yang tertahan oleh waduk dan kemudian tanggulnya harus dibuka karena harus mengairi sawah yang kering. Keringat mereka bercucuran karena ruangan itu tertutup rapat tanpa fentilasi. Seolah hanya merekalah yang tahu apa yang sedang mereka lakukan. Kini dosa itu sungguh telah terjadi. Sukma menghela nafas kelelahan seiring kenikmatan itu berlalu. Sembari mengenakan celana dalam hitam miliknya sukma mengambil sebatang rokok dan menghidupkanya. Lara masih terbaring lemas tanpa mengenakan apa-apa. “Kanapa tak lekas kau pakai pakaianmu?”. Tanya sukma seiring hembusan pertama asap rokoknya. “Males!” jawab Lara singkat bernada sinis. “Kenapa? Apa k