Skip to main content

JANGAN PAKSA AKU

sayang, jangan paksa aku..
menjadi pembohong karena jarang shalat
aku bukan orang suci seperti nabi

sayang, jangan paksa aku..
untuk beribadah karenamu
aku kan menjadi orang yang sangat merugi

sayang, beri aku ruang
untuk hidup tanpa kebohongan
untuk shalat tanpa takut kehilangan cintamu
untuk mengimbangi akhlakmu dengan caraku

sayang,
aku tau kamu rajin mengaji
dan aku rajin mabuk
aku tau kamu rajin pergi ke masjid
dan aku rajin pergi ke dugem
tapi aku masih menyimpan pengharapan

sayang, kamu jangan marah
jika aku tidak punya alasan untuk tidak shalat
aku hanya sedang malas
bukankah naik turun itu wajar.

sayang, jika kamu marah lagi
putuskan saja cintaku
menikahlah dengan anak pak kyai
atau lelaki dewasa jebolan pesantren.

aku memilih menjadi orang beriman
tanpa cintamu saja.


Comments

Popular posts from this blog

chapter I

Chapter I : Aku dan ibuku sedang duduk di bawah pohon rambutan depan rumah. Karena kami tidak punya teras untuk sekedar bersantai di siang yang terik. Ibarat tak ada rotan akar pun jadi. Tiba-tiba aku jadi ingin bertanya tentang masa kecilku dulu. Tentang sejarah sedih dan beberapa kenangan membahagiakan yang pernah ku dengar pula dari segelumit obrolan ringan dengan ayahku sebelumnya. Ibuku pun dengan lancar mulai bercerita dengan logat jawanya. Kurang lebih beginilah cerita itu : 1987 di sebuah desa yang lumayan terpencil di pulau jawa saat dimana pertama kali aku membuka mata. Kakakku masih berusia empat tahun kala itu. Di sebuah senja tanpa ada ayah di rumah. Ayah sedang merantau ke Jakarta sejak satu setengah bulan yang lalu. Sepertinya memang sudah saatnya aku di lahirkan. Di dalam rumah berdindingkan anyaman bambu itu hanya ada ibu, kakak dan bibiku. Saat ibu sudah mulai merasakan detik-detik kelahiranku, bibiku mulai panik dan menyuruh kakakku yang masih kecil untuk segera mema...

aku ingin, kau jangan

aku ingin sekali-sekali ingin tapi bukan ingin ini atau ingin itu aku hanya sedang ingin aku ingin tapi kau jangan jika ingin kita beradu menjadi hal yang tak ingin walaupun sungguh inginku menggebu aku ingin beberapa kata lahir premature dari mulutmu beberapa senyum merekah perlahan dibibirmu aku ingin melihatnya sendiri sendiri saja saat sore tiba karena aku ingin menjadi yang kau inginkan