Skip to main content

selingkuh itu setia

Selingkuh itu setia

By : Agung Dwiyono

Siang ini memang sangat terik. Matahari sepertinya sedang marah oleh tingkah laku manusia. Tapi tak ada satupun keadaan yang biasa menahan laju birtahi dua anak manusia yang sedang dimabuk indahnya surga dunia. disebuah kamar rumah kontrakan berukuran sempit, dosa itu mengalir begitu saja. Seperti air yang tertahan oleh waduk dan kemudian tanggulnya harus dibuka karena harus mengairi sawah yang kering. Keringat mereka bercucuran karena ruangan itu tertutup rapat tanpa fentilasi. Seolah hanya merekalah yang tahu apa yang sedang mereka lakukan.

Kini dosa itu sungguh telah terjadi. Sukma menghela nafas kelelahan seiring kenikmatan itu berlalu. Sembari mengenakan celana dalam hitam miliknya sukma mengambil sebatang rokok dan menghidupkanya. Lara masih terbaring lemas tanpa mengenakan apa-apa.

“Kanapa tak lekas kau pakai pakaianmu?”. Tanya sukma seiring hembusan pertama asap rokoknya.

“Males!” jawab Lara singkat bernada sinis.

“Kenapa? Apa kau tak malu?” Tanya Sukma berlanjut.

“Aku sudah malu sejak aku mengkhianati suamiku”. Jawab Lara dengan tegas penuh penyesalan.

Tiba-tiba suasana hening sejenak. Sukma memandangi wajah Lara yang masih terbaring. Mereka saling menatap dengan tatapan penuh pertanyaan. Entah kenapa Lara tiba-tiba tersenyum dan mengusap rambut Sukma. Kemudian berlabuhlah satu kecupan hangat dari bibir lembut Lara ke kening sukma yang masih berkeringat sambil berkata “love you bib”.

Saat mereka sedang menikmati keindahan ditengah kelelahan mereka, tiba-tiba handphone Lara berdering pertanda ada sebuah panggilan. Ternyata panggilan itu datangnya dari suami Lara. Karena malas mencari alasan, Lara pun mengabaikan panggilan itu. Sementara handphone Lara masih terus berdering hingga enam panggilan tak terjawab.

“Kenapa kamu mau bercinta denganku, sedangkan kau sudah bersuami?. Tanya Sukma sambil membaringkan tubuhnya disamping Lara.

Kemudian Lara mendekat dan menyandarkan kepalanya di dada sukma sembari memeluknya dan berkata “ ini semua aku lakukan karena kamu satu-satunya orang yang bisa membuatku tenang”.

“Bagaimana jika aku tak pernah mencintaimu?”. Tanya Sukma singkat.

“Aku sudah tahu bahwa kau tak mencintaiku. Yang aku tahu kamu bisa luluhkan hatiku.

Tapi tolong beri aku alasan kenapa kau lakukan ini semua”. Jawab Lara dengan tenangnya.

“Apakah aku salah jika sekarang aku menjadi seorang pembenci?. Sedangkan bayang masa lalu yang membawaku kejurang kencuran kini selalu hadir saat aku sedang ingin bangkit. Seorang wanita yang hampir ditubuhnya tak pernah dihinggapi hati dan perasaan. Kuberikan predikat kepadanya lebih dari sekedar wanita pelacur. Dan membuatku terobsesi menghancurkan semua wanita dimuka bumi ini”. Cerita sukma dengan raut muka penuh dendam.

Tanpa terasa air mata Lara perlahan mengalir dan membasahi dada sukma. Tapi tetap saja pelukan Lara tak pernah terlepas dari tubuh orang yang secara jujur tak pernah mencintainya itu. Bahkan pelukan itu kini semakin erat seolah tak akan pernah dilepasnya.

“Lalu kenapa kau ceritakan semua ini ke aku?”. Tanya Lara sambil mengusap air matanya.

“Karena aku tahu kamu wanita paling mengerti aku dari sekian banyak wanita yang aku tiduri. Dan aku ingin kamu tetap bertahan disini bersamaku dan tetap bertahan disana bersama suamimu. Aku merasakan cara bercintamu dengan kasih sayang bukan nafsu belaka. Lalu aku berharap kamu akan bertambah setia dengan suamimu karena perselingkuhan ini”. Jelas sukma yang tetap terlihat tenang tanpa perasaan berdosa.

“Tapi aku takut kehilangan suamiku”. Tegas Lara.

“Maka dari itu, kamu tidak akan pernah merasakan takut kehilangan suamimu jika perselingkuhan ini tidak terjadi. Itu akan membuat suamimu lebih kamu sayangi dari sebelumnya. Dan aku tidak akan beri kamu pilihan untuk memilih aku atau suamimu. Aku adalah suamimu dan suamimu adalah aku”. Tegas Sukma sambil mengelus rambut Lara.

“Aku sayang kamu dan aku tak akan mengecewakan suamiku”. Jawab Lara sambil tersenyum kecil pertanda sangat bahagia.

“Aku juga sayang kamu”. Jawab Sukma.
Hari-haripun kemudia berlalu. Lara dan suaminya semakin romantis menjalani makna esensi pernikahanya. Sukma pun selalu setia menanti Lara diranjang perselingkuhanya. Setidaknya perselingkuhan ini membuat Lara semakin setia dengan suaminya,

Comments

Anonymous said…
i think sukma's right.

Popular posts from this blog

JANGAN PAKSA AKU

sayang, jangan paksa aku.. menjadi pembohong karena jarang shalat aku bukan orang suci seperti nabi sayang, jangan paksa aku.. untuk beribadah karenamu aku kan menjadi orang yang sangat merugi sayang, beri aku ruang untuk hidup tanpa kebohongan untuk shalat tanpa takut kehilangan cintamu untuk mengimbangi akhlakmu dengan caraku sayang, aku tau kamu rajin mengaji dan aku rajin mabuk aku tau kamu rajin pergi ke masjid dan aku rajin pergi ke dugem tapi aku masih menyimpan pengharapan sayang, kamu jangan marah jika aku tidak punya alasan untuk tidak shalat aku hanya sedang malas bukankah naik turun itu wajar. sayang, jika kamu marah lagi putuskan saja cintaku menikahlah dengan anak pak kyai atau lelaki dewasa jebolan pesantren. aku memilih menjadi orang beriman tanpa cintamu saja.

angkringan pak royo

aku ingin, kau jangan

aku ingin sekali-sekali ingin tapi bukan ingin ini atau ingin itu aku hanya sedang ingin aku ingin tapi kau jangan jika ingin kita beradu menjadi hal yang tak ingin walaupun sungguh inginku menggebu aku ingin beberapa kata lahir premature dari mulutmu beberapa senyum merekah perlahan dibibirmu aku ingin melihatnya sendiri sendiri saja saat sore tiba karena aku ingin menjadi yang kau inginkan