Skip to main content

Indonesia, semoga aku bangga padamu

saat aku dilahirkan, aku sudah berwujud indonesia
entah dari mana datangnya kabar baik itu
tiba-tiba aku sudah dihadapakan oleh sebuah rezim
yang memaksa ayahku bekerja sebagai buruh pelabuhan
dan ibuku mengais batu di sebuah sungai pinggir desa

pasang surut i'tikad baik penguasa rezim orde baru
1992, penyebrangan pertama kami atas instruksi pemerintah
hijrah untuk mengubah nasib keluargaku kala itu
1996, mendapat sertifikat tanah dengan tanda tangan presiden

tak lama rezim itu runtuh meninggalkan kenangan
ditandai sebuah tragedi yang takkan terlupakan sepanjang zaman
aku pun tersenyum kecil bangga entah kepada siapa
kemudian "reformasi" kata mereka
aku pikir tak bedanya, hanya istilah saja yang berkumandang
ayah dan ibuku tetap menjadi buruh pembasmi hama
di sebuah pabrik berlambangkan maya kapitalisme

satu per satu penguasa pahlawan bertopeng bermunculan
silih berganti seolah tak ada habisnya
meraung seperti singa lapar akan kekuasaan
tahta tanpa hati, dipuja tanpa nurani, di elukan lalu di campakkan
bermuka tebal untuk memperkaya warisan keluarga
tujuh turunan harta mereka takkan habis dimakan zaman

kini indonesiaku mulai tampak di layar kaca
seperti para aktor, politisi memainkan perannya masing-masing
penuh dengan intrik, pak polisi pun ikut andil
saling menuding, membunuh lalu mencari kambing hitam
aaaahhh,,, aku benci jadwal tayang televisi hari ini
aku bosan dengan perdebatan
kami berteriak lalu siapa yang akan mendengarkan?

lewat tulisan ini, aku ingin memberitakan
kepadamu indonesia
ayahku sekarang sudah memiliki rumah yang layak
ibuku tak lagi menjadi buruh pabrik kapitalisme
tapi mereka kini sedang tercekik bunga bank
uang mereka telah habis untuk menyekolahkanku
agar aku menjadi pintar meneriaki negaraku sendiri

Indonesia, aku bangga padamu
karena aku masih bisa makan hingga hari ini
entah dengan mereka
Indonesia, ak tak pernah bangga padamu
mereka yang tertidur di kursi parlemen
sedang rakyatnya mengais sampah untuk sesuap nasi hari ini
rakyatmu masih banyak yang mengumpat dan menyumpahi

Indonesia, semoga aku bangga padamu
ini adalah do'a, sekedar pengharapanku atas segala apa
yaitu tanah yang kami injaki dengan damai
tanpa kekerasan dan perpecahan
terwujudnya pemimpin yang mempunyai banyak hati
tanpa diskusi yang panjang alibi kalian punya emosi

Indonesia, semoga aku bangga padamu
semoga....semoga saja kelak aku bangga padamu

Comments

Popular posts from this blog

JANGAN PAKSA AKU

sayang, jangan paksa aku.. menjadi pembohong karena jarang shalat aku bukan orang suci seperti nabi sayang, jangan paksa aku.. untuk beribadah karenamu aku kan menjadi orang yang sangat merugi sayang, beri aku ruang untuk hidup tanpa kebohongan untuk shalat tanpa takut kehilangan cintamu untuk mengimbangi akhlakmu dengan caraku sayang, aku tau kamu rajin mengaji dan aku rajin mabuk aku tau kamu rajin pergi ke masjid dan aku rajin pergi ke dugem tapi aku masih menyimpan pengharapan sayang, kamu jangan marah jika aku tidak punya alasan untuk tidak shalat aku hanya sedang malas bukankah naik turun itu wajar. sayang, jika kamu marah lagi putuskan saja cintaku menikahlah dengan anak pak kyai atau lelaki dewasa jebolan pesantren. aku memilih menjadi orang beriman tanpa cintamu saja.

angkringan pak royo

aku ingin, kau jangan

aku ingin sekali-sekali ingin tapi bukan ingin ini atau ingin itu aku hanya sedang ingin aku ingin tapi kau jangan jika ingin kita beradu menjadi hal yang tak ingin walaupun sungguh inginku menggebu aku ingin beberapa kata lahir premature dari mulutmu beberapa senyum merekah perlahan dibibirmu aku ingin melihatnya sendiri sendiri saja saat sore tiba karena aku ingin menjadi yang kau inginkan